Static Routing dan Dynamic Routing

Static & Dynamic Routing



Oke Whatsup bro and sista, wellcome back with me Dimas Trihandika selaku Admin dari blog ini.

Absen posting sehari ye gan kemarin :v, yoi maklum lah ane juga manusia butuh istirahat :v. So, hari ini ane akan lanjut ngeblog lagi, untuk materi kali ini yaitu tentang Static Routing & Dynamic Routing.


Para Networkers pasti udah ga asing lagi dengan hal ini, karena ini bisa dibilang dasarr bingitzz. Tapi kan pasti diantara kalian juga masih banyak yang belum paham betul mengenai Static & Dynamic Routing ini, maka dari itu insyaallah pada postingan saya ini, setelah kalian membaca bisa membuat kalian yaa seengganya sedikit paham lah ya mengenai Static & Dynamic Routing ini. Atau bahkan mungkin bisa langsung nyoa konfigurasinya hehe.

Oh iya gan ane sebelumnya juga udah pernah posting tutorial konfiguasi Static Routing dan Dynamic Routing, pada postingan kala itu ane ga ilangsung dari routernya lah ya hehe, soalnya gapunya router ;'(, Kalo kalian mau beliin gapapa kok wkwk:v. Di postingan itu ane pakai aplikasi Cisco Packet Tracer, jadi ya konfigurasi layaknya router dari Cisco, jika kalian ingin tahu cara konfigurasinya bisa lihat Disini untuk konfigurasi Static Routing dan Disini untuk konfigurasi Dynamic Routing.

Eh iya, sebelum kita ke pembahasan tentang materi ini, ada baiknya kita ketahui dulu apa itu Routing.

Apa itu Routing

Routing adalah proses dimana Router memforward packet ke jaringan yang dituju. Router tmembuat keputusan berdasarkan IP address tujuan pada packet tersebut. Jika menggunakan Static Routing, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, dan memungkinkan Admin Jaringan untuk menambahkan bahkan menghapus rule static atau Routing table jika ada perubahan topologi.

Konsep dasarnya adalah Router meneruskan (forward) packet - packet IP, berdasarkan IP address tujuan yang ada didalam header IP packet. Router mencocokan IP address tujuan dengan Routing table dan memastikan adanya kecocokan entri. Jika tidak ditemukan kecocokan entri pada Routing table, dan tidak ada pula default route, maka router tidak akan meneruskan (forward) packet tersebut. Maka dari itu bisa disimpulkan bahwa router harus mempunyai table Routing yang tepat dan benar.

Nah mungkin segitu aja pembahasan mengenai Routing, sekarang kita lanjut untuk membahas Static & Dynamic Routing. Firstt, kita bahas yang static aja dulu..

Apa itu Static Routing?

Static Routing adalah jenis Routing yang memiliki tabel Routing Static yang di setting secara manual oleh Adminstrator jaringan. Jadi bisa dikatakan, setiap route ke jalur tertentu di atur secara manual (static), Static Routing biasanya digunakan pada jaringan berskala kecil,

Biasanya tahap konfigurasi Static Routing adalah sebagai berikut :


  1. Admin terlebih dahulu menentukan prefix jaringan, IP address, dan subnet mask
  2. Kemudian menambahkan table route ke address tujuan
  3. Setelah itu, memasukan interface gateway atau address Next-hop yang Direct Routing atau yang terhubung langsung dengan Router sebelah/Router tetangga.

Untuk Troubleshooting Static Routing biasanya menggunakan tool ping atau perintah tracer route, Contoh... Misalkan pada Router A melakukan ping / mengirim packet data ke jaringan local Router C, Jika tidak berhasil atau gagal, berarti table routing antar router masih belum benar, maka dari itu bisa kalian lakukan pengecekan dengan menggunakan perintah traceroute untuk mengetahui jalur mana yang terputus.

Penentuan Jalur pada Static Routing

Router menggunakan 2 fungsi dasar, yaitu :

  • Fungsi Penentuan Jalur
  • Fungsi Switching

Fungsi penentuan jalur terjadi di layer Network. Funsi penentuan jalur yaitu menjadika untuk mengevakuasi jalur ketujuan dan membentuk jalan untuk mem forwarding packet. Router menggunakan table routing untuk menentukan jalur terbaik. Sedangkan fungsi switching adalah untuk melewatkan packet.

Ciri - Ciri Static Routing

Berikut beberapa ciri Static Routing :

  • Jalur Spesifik ditentukan oleh Admin jaringan
  • Pengisian Table Routing dilakukan secara manual (static) oleh Admin jaringan
  • Biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
  • Rute menetap, tidak akan berubah sesuai dengan apa yang dikonfigurasi oleh Admin jaringan. Kecuali jika memang Admin jaringan tersbut yang mengubahnya.

Kelebihan dan Kekurangan Static Routing

Adapun kelebihan dan kekurangan static routing adalah sebagai berikut :

Kelebihan :

  1. Meringankan kerja Processor
  2. Tidak adanya bandwith yang digunakan untuk pertukaran informasi dari isi table Routing pada saat pengiriman packet
  3. Lebih secure (aman) dibandikan dengan Dyanamic Routing, karena Static Routing menyediakan control penuh pada Tabel Routingnya
  4. Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui
  5. Dapat menentukan path, atau jalur mana yang tercepat untuk pengiriman packet

Kekurangan :

  1. Admin jaringan harus mengetahui setiap informasi tentang jaringan yang dituju pada setiap Router
  2. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
  3. Cukup rumit dibaningkan dengan Dynamic Routing, terlebih jika ada banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
  4. Jika route berubah, Static Routing harus di update secara manual
  5. Seringkali menggunakan Route yang bukan jalur terbaik

Yap mungkin segitu aja pembahasan mengenai Static Routing, sekarang kita lanjut untuk membahas Dynamic Routing


Apa itu Dynamic Routing?

Dynamic Routing adalah jenis Routing yang dilakukan oleh Admin jaringan yang memiliki dan mempunyai tabel routing dinamis. Router mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Ini tentunya berbeda dengan Static Routing, pada Dynamic Routing Admin jaringan tidak perlu konfigurasi satu per satu router secara manual. Cara kerja Dynamic Routing ini, Protokol Routing mengatur tiap Router sehingga dapat berkomunikasi antar Router satu dengan Router lainnya dan saling memberikan informasi dan juga tentunya informasi Routing yang dapat mengubah isi dari routing table, dengan kata lain Dynamic Routing adalah proses pengisian data pada Routing table secara otomatis.

Dynamic Routing mempelajari sendiri rute manakah yang terbaik yang akan ditemupuhnya untuk meneruskan paket. Admin jaringan tidak perlu menentukan rute mana yang harus ditempuh oleh paket - paket tersebut, Admin jaringan hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, rute pada Dynamic itu berubah - ubah sesuai pembelajaran yang di dapat oleh router tersebut.

Pengisian table Routing tidak dilakukan oleh Admin, Router saling bertukar informasi agar dapat mengetahui alamat ke tujuan dan menerima Routing table. Pemilihan jalur berdasarkan jarak terdekat antara pengirim dan penerima ( Best Path ).

Macam - macam Dynamic Routing :


  1. RIP ( Routing Information Protocol )
  2. IGRP ( Internet Gateway Routing Protocol )
  3. OSPF ( Open Shortest Path First )
  4. EIGRP ( Enchanced Internet  Gateway Routing Protocol )
  5. BGP ( Border Gateway Protocol )

Ciri - Ciri Dynamic Routing

Berikut ciri - ciri Dynamic Routing antara lain :


  • Router berbagi informasi routing secara otomatis
  • Jumlah Gateway yang banyak
  • Routing tabel dibuat secara dinamik
  • Menggunakan Protokol Routing ( EIGRP, OSPF, dll)

Kelebihan dan Kekurangan Dynamic Routing

Adapun kelebihan dan Kekurangan Dynamic Routing adalah sebagai berikut :

Kelebihan

  1. Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan Router
  2. Tidak perlu mengetahui Semua Network yang ada
  3. Bila terjadi penambahan Network, tidak perlu mengkonfigurasi semua Router, cukup Router yang berkaitan saja
  4. Cocok untuk jaringan berskala besar

Kekurangan

  1. Tidak enteng seperti Routing Static, pada Dynamic Routing beban kerja Router lebih berat karena selalu memperbaharui Routing table pada waktu tertentu
  2. Susah untuk melacak masalah pada suatu topologi jaringan lingkup besar
  3. Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok

Yapp, mungkin cukup sampai sini aja postingan mengenai Static dan Dynamic Routing, Untuk cara konfigurasinya bisa kalian scrool lagi ke atas, disitu saya sudah saya cantumkan link tutorial konfigurasi Static & Dynamic Routing menggunakan Cisco Packet tracer.

Sekian, Semoga Beranfaat..




Comments

Post a Comment