Pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan seputar tentang Router dan Switch. Oke, langsung aja kita masuk ke pembahasan.
Apa itu Router?
Router adalah Hardware (Perngkat Keras) untuk mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan internet ataupun jaringan local ke alamat yang dituju, Proses ini disebut dengan Routing. Proses routing terjadi pada lapisan ke 3 dari 7 lapis Osi Layer.
Fungsi Router
Router berfungsi untuk menghubungkan 2 jaringan atau lebih untuk diteruskan dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Contohnya gini, misalkan nih ada 2 Router yang memiliki IP Address yang berbeda, katakan router 1 punya IP 192.168.10.1 dan router 2 punya IP 192.168.20.1, nah karna itu berbeda network harusnya mah kan gabisa terhubung kan, maka dari itu dengan adanya router kedua network yang berbeda tersebut memungkinkan bisa terhubung satu sama lain, dan tentunya harus dikonfigurasi terlebih dahulu agar kedua network atau bahkan lebih bisa terhubung antar satu sama lain. Selain itu router juga berfungsi untuk pengalamatan / mendistribusikan alamat (IP Address) ke suatu host yang terhubung dengannya, baik secara static ataupun DHCP, tergantung dari konfigurasi router itu sendiri.
Berikut tambahan mengenai fungsi router:
1) Router dapat menghubungkan dua jaringan yang berbeda teknologi, contohnya LAN dengan WAN
2) Router dapat menentukan path, atau jalur terbaik untuk sampai ke alamat tujuan
3) Router juga dapat mengallihkan jalur pengiriman data jika jalur yang digunakan tiba-tiba bermasalah (Down)
Jenis-jenis Router
Secara umum, router dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Static Router, adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh administrator jaringan.
Dynamic Router, adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis (otomatis), berbeda dengan Static yang harus dikonfigurasi manual satu per satu.
Untuk pengalamatan jaringan, router memiliki beberapa jenis, diantaranya:
1) Router Aplikasi
Router aplikasi merupakan sebuah perangkat lunak (Software) atau program aplikasi yang dapat di instal pada komputer kita sehingga dengan adanya software tersebut, komputer kita bisa berfungsi sebagai router, beberapa contoh router aplikasi diantaranya: winroute, wingate dan lain yang lainnya.
2) Router hardware
merupakan perangkat keras pada jaringan komputer yang berfungsi sebagai router sehingga perangkat keras tersebut dapat membagikan, mendistibusikan IP Address dengan host yang terhubung dengannya.
3) Router PC
Router PC adalah Sistem Operasi yang memiliki fasilitas untuk sharing atau membagi IP Address. Router PC merupakan computer yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa berfungsi sebagai router. Sebuah computer bisa dijadikan router tidak harus dengan spesifikasi yang tinggi. Computer low-end juga sudah bisa digunakan sebagai router dengan cara menginstall sistem operasi khusus untuk router tersebut. Yang paling banyak digunakan adalah sistem operasi Mikrotik, termasuk saya hehe.
Mungkin cukup segitu penjelasan mengenai Router, sekarang kita lanjuut membahas Switch
Apa itu Switch?
Switch adalah suatu koponen pada jaringan komputer sebagai repeater, penguat atau alat untuk menyebarkan jaringan (sinyal). Switch beroperasi pada layer 2 (Data Link) dalam 7 lapisan Osi Layer. Switch lebih cerdas dari pada Hub karena Switch dapat mengenali alamat data yang harus ditransmisikan dan mampu mengatur lalu lintas proses pengiriman data dalam jaringan secara lebih baik dibandingkan dengan Hub. Switch merupakan titik atau pusat dari proses transfer data yang dilakukan oleh host yang terhubung dengannya sehingga jika switch mengalami masalah maka seluruh koneksi jaringan dan proses transfer data akan terganggu. Switch biasanya memiliki banyak port yang akan menghubungkan jaringan antar komputer satu dengan komputer yang lainnya dan port-port tersebut akan terhubung dengan menggunakan konektor RJ 45
Fungsi Switch
1) Menerima Sinyal dan Data dari Komputer
Sama seperti hub, switch juga memiliki fungsi yang penting dalam menerima sinyal dan juga data yang dikeluarkan oleh suatu komputer yang biasanya memiliki peran sebagai server atau host. Ketika sinyal sudah mulai dikeluarkan, maka switch akan menerimanya dan siap untuk mentransmisikan sinyal tersebut ke seluruh komputer yang sudah terhubung ke dalam suatu jaringan.
2) Mentransmisikan Data Dari Server ke dalam Jaringan
Merupakan proses selanjutnya yang dilakukan oleh switch. Ya, fungsi switch berikutnya adalah untuk membantu mentransmisikan data berupa sinyal–sinyal yang keluar dari server ataupun host menuju komputer atau client yang sudah terhubung ke dalam jaringan tersebut. Dengan begitu, maka setiap komputer yang sudah terhubung ke dalam jaringan dapat mengakses informasi dan juga data yang dimiliki oleh server ataupun host.
3) Memperkuat Sinyal Transmisi Dari Server Menuju Client
Fungsi berikutnya dari switch adalah dapat membantu memperkuat sinyal yang ditransmisikan. dengan menggunakan tampahan energi listrik, maka switch akan memiliki fungsi seperti hub aktif, yang dapat memperkuat sinyal yang ditransmisikan ke dalam jaringan. Hal ini tentu saja akan sangat berguna bagi para user, karena akses yang diperoleh akan menjadi lebih cepat dan juga lebih baik karena sinyal yang ditransmisikan akan menjadi lebih sempurna.
4) Mengatur dan Membatasi Jumlah paket data Transmisi ke Client
Merupakan fungsi dari switch yang tidak dimiliki oleh hub. Karena fungsi inilah, switch seringkali dikenal dengan istilah smart hub. Switch dapat membantu membatasi dan juga mengatur paket data yang akan ditransmisikan ke komputer tertentu. Seperti contoh diatas, data yang dimiliki oleh server bisa dibatasi jumlahnya, sehingga ada beberapa client dalam satu jaringan yang tidak akan memperoleh informasi tertentu.
5) Sebagai Central Connection Point
Fungsi switch berikutnya, masih sama seperti fungsi dari hub, yaitu sebagai central connection point. Sinyal – sinyal data dari server atau host akan disentralisir di dalam perangkat switch ini, yang kemudian akan menyelurkannya ke dalam jaringan. Sebagai central connection point, maka apabila terjadi kerusakan pada perangkat keras switch, akan berpengaruh ke jaringan komputer secara keseluruhan. Ketika hal ini terjadi, maka kemungkinan seluruh jaringan komputer akan mengalami gangguan, seperti koneksi yang terputus, atau koneksi yang melambat.
6) Berfungsi Sebagai Repeater
Ini sangat berguna apabila anda kalian menambah jarak dari network atau jaringan yang anda bangun. Dengan memanfaatkan switch, maka anda bisa menambah jarak dari cakupan jaringan yang anda bangun, sehingga tidak perlu menggunakan kabel yang telalu panjang.
Cara kerja Switch
Cara kerja dari switch adalah dengan menerima dan menganalisa semua paket data dari alamat pengirim sebelum meneruskannya ke alamat tujuan. Switch akan memeriksa dan menganalisa satu persatu paket untuk mengetahui rusak atau tidaknya paket tersebut dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan. Switch akan mengalokasikan bandwidth secara penuh dan memberikan prioritas untuk setiap portnya. Komputer user / Komputer Client akan selalu memiliki bandwidth secara penuh seberapapun jumlah komputer komputer yang terhubung dengan switch. Switch bekerja di lapisan Data Link. Switch melakukan transmisi secara 2 arah (Full duplex).
Jenis-jenis Switch
Secara umum switch yang beredar dipasaran dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Switch Managedable
Switch managedable adalah switch yang bisa di managed (Konfigurasi). Contohnya seperti pengaturan bandwith pada tiap portnya.
2) Switch Unmanagedable
Kebalikan dari switch Managedable, Switch Unmanagedable adalah switch yang tidak bisa di managed (konfigurasi), jadi cuma tinggal colok aja (Plug and Pay).
Berikut beberapa perbedaan dari kedua jenis Switch tersebut :
Secara umum switch yang beredar dipasaran dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Switch Managedable
Switch managedable adalah switch yang bisa di managed (Konfigurasi). Contohnya seperti pengaturan bandwith pada tiap portnya.
2) Switch Unmanagedable
Kebalikan dari switch Managedable, Switch Unmanagedable adalah switch yang tidak bisa di managed (konfigurasi), jadi cuma tinggal colok aja (Plug and Pay).
Berikut beberapa perbedaan dari kedua jenis Switch tersebut :
- IP Address, Pada umumnya Switch Managedable mempunyai IP Address, sedangkan Switch unmanagedable tidak.
- Harga, Umumnya Switch Managedable lebih mahal dari Switch Unanagedable, hal ini dikarenakan Switch Managedable mempunyai kemampuan untuk dapat dikonfigurasi, dan tentunya mempunyai fitur yang tidak dimiliki Switch Unmanagedable.
- Vlan Support, Pada Switch Unamagedable, semua port berada dalam jaringan yang sama, dengan kata lain semua pc terhubung dengan network yang sama. Sedangkan pada Switch Managedable, tidak semua Port saling terhubung, karena tergantung konfigurasi VLAN yang ada.
- Packet data, Pada Switch Unamagedable tidak dapat melakukan pengaturan lalu lintas packet data mana yang harus dikirim terlebih dahulu, dikarenakan semua data memiliki prioritas yang sama. Beda halnya dengan Switch Unmanaged yang memiliki kemampuan untuk mengatur prioritas lalu lintas packet data yang dimana data yang urgent (Penting) dapat dikirim terlebih dahulu.
Yap, mungkin cukup sekian penjelasan mengenai Router dan Switch, jika ada salah mohon dimaklumi karena saya juga masih dalam proses pembelajaran, jika ada masukan bisa dituliskan di komentar :).
Semoga Bermanfat...
Comments
Post a Comment